Stasiun Tanggung (TGG) adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Tanggungharjo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah. Dengan ketinggian ±20 m dpl, Stasiun Tanggung terletak di Daerah Operasi 4 Semarang.
Stasiun Tanggung merupakan salah satu stasiun KA tertua di Indonesia. Pada tanggal 10 Agustus 1867, jalur KA pertama dibuka, antara Tanggung-Kemijen yang berjarak 25 kilometer, oleh GubJend. Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele. Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada tahun 1910, kemudian dibangunlah bangunan stasiun yang baru, yang dapat dilihat sampai sekarang. Pada pertengahan tahun 1980-an, stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Meski stasiun berukuran kecil dan sederhana, stasiun Tanggung merupakan saksi sejarah penting dalam perkeretaapian Indonesia, dimana stasiun ini merupakan stasiun akhir dari jalur kereta api pertama di Indonesia antara Samarang - Tanggung sejauh 25 Km yang dibuka pada 10 Agustus 1867. Pembukaan jalur kereta api pertama tersebut dilakukan oleh Gubernur Jenderal LAJW Baron Sloet van Beel. Ia juga yang memerintahkan pembangunan jalan kereta api sejauh 25 km tersebut, yang mulai dikerjakan pada 17 Juni 1864. Jalur kereta api rute Samarang – Tanggung dibangun oleh perusahaan kereta api NIS (Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij).
Bangunan stasiun Tanggung yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada tahun 1910, kemudian dibangunlah bangunan stasiun yang baru, yang dapat dilihat sampai sekarang. Di stasiun dengan dinding dari kayu jati bercat putih itu, bisa dijumpai lemari kayu penyimpanan karcis era Hindia Belanda, lengkap dengan informasi rute perjalanan kereta api. Kini, stasiun Tanggung hanya sebagai stasiun pengawas keamanan perjalanan kereta api rute Semarang-Solo. Kondisi stasiun terlihat baik dan cukup terpelihara. Satu-satunya bangunan modern yang dapat dilihat di stasiun ini adalah ruangan sinyal berukuran 4 x 2,5 meter yang menempati areal bekas peron stasiun. Di belakang stasiun ini juga masih bisa dijumpai bekas rumah dinas kepala stasiun era Hindia Belanda.{jcomments on}
Kini, Stasiun Tanggung sudah difungsikan kembali untuk menaikkan penumpang kereta yang dilayani oleh kereta KRD Pandanwangi, yang melayani jurusan Semarang - Solo dan sebaliknya 2 kali sehari dan sebagai stasiun pengawas keamanan perjalanan kereta api di lintasan Brumbung-Gundih, yang juga melewati stasiun Kedungjati, yang tak kalah menarik nilai historisnya. Karena fungsinya yang terbatas, tidak ada jalan keluar masuk kendaraan ke stasiun. Jalan masuk kendaraan melalui perumahan penduduk yang dibangun di pekarangan stasiun dengan menyewa kepada PT Kereta Api.
stasiun yang tua itu masih terus berdenyut melayani penumpang, termasuk aku !! berjaya terus stasiunku .. telah banyak kenangan terukir bersamamu ...
stasiun yang tua itu masih terus berdenyut melayani penumpang, termasuk aku !! berjaya terus stasiunku .. telah banyak kenangan terukir bersamamu ...
lihat juga : http://jakarta45.wordpress.com/2009/10/01/wisata-sejarah-halte-tanggoeng-dan-stasiun-kedungjati/
ayo siapa mau naek kereta ??? |
0 komentar:
Posting Komentar